1 April 2015

Wisata di Yogyakarta dari tempat hotel sampe tempat wisata ala admin...

Wisata di Yogyakarta dari tempat hotel sampe tempat wisata ala admin, pertama-tama kita harus serching hotel atau losmen. Saya recomended untuk penginapan/losmen mending di Red Palm Losmen, disitu tempatnya enak, tenang, trus dekat dengan stasiun tugu dan juga dekat malioboro.
RED PALM Losmen
STANDARD Rp 100.000
fasilitas : Free Wi-Fi, Private Bathroom, International TV, fan
Rp 120.000 Include breakfast *
alamat : Sosrowijayan Wetan GT I / 62 yogyakarta
call   : (0274) 562114 / 085643003008
pin  : 2657A516
*Harga Sewaktu2 dapat berubah







1. Malioboro

http://id.wikipedia.org/wiki/Jalan_MalioboroJalan Malioboro adalah nama salah satu jalan dari tiga jalan di Kota Yogyakarta yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga ke perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Secara keseluruhan terdiri dari Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Malioboro dan Jalan Jend. A. Yani. Jalan ini merupakan poros Garis Imajiner Kraton Yogyakarta. Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Bringharjo, benteng Vredeburg dan Monumen serangan Oemoem 1 Maret.

Jalan Malioboro sangat terkenal dengan para pedagang kaki lima yang menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim dan lain-lain disepanjang jalan ini.
 
Atraksi dimalam Hari

Jalan Malioboro telah membentuk sebuah kawasan tempat berkumpulnya berbagai komunitas. Dari sekian banyak komunitas yang ada, hanya komunitas pedagang yang terus eksis hingga kini. Komunitas-komunitas yang lain, yang dulu memanfaatkan kawasan ini, seperti komunitas budayawan dan seniman akhirnya hanya kebagian ruang sempit, tergusur aktivitas perdagangan yang semakin lama semakin menguasai ruang di Malioboro.
 
Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta
Tugu Jogja Dipagi Hari
Jalan tersebut dibangun sejak Raja Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono I, dilengkapi sarana perdagangan berupa pasar tradisional semenjak tahun 1758. Pasar yang dulunya berupa kawasan yang banyak tumbuh pohon beringin akhirnya diberi nama Pasar Bringharjo. Kawasan perdagangan tersebut terus berkembang dan setelah berlalu 248 tahun, akitvitas perdagangan meluas hingga menguasai seluruh kawasan Malioboro.

Malioboro diambil dari bahasa sansekerta yang berarti karangan bunga. Dulu, jalan yang persis membujur ke arah pintu gerbang Keraton Ngayogyakarta selalu dipenuhi karangan bunga jika Keraton menggelar perhelatan. Karena itu jalan tersebut diberi nama Malioboro (karangan bunga). Malioboro menjadi saksi bisu beragam peristiwa penting yang akhirnya banyak mewarnai perjalanan panjang bangsa Indonesia. Hengkangnya tentara kerjaan Belanda dari Bumi Pertiwi secara simbolik dilakukan di Jalan Malioboro dan ada prasastinya yang dapat dilihat sampai sekarang. Di kanan kiri Jalan Malioboro terdapat banyak bangunan bersejarah, diantaranya Benteng Vredeburg dan Gedung Agung. Pernah menjadi tempat bersarang komunitas seniman dan budayawan besar.


Malioboro memang eksotik. Keeksotikan tersebut tetap berpendar hingga saat ini. Ikon Kota Yogyakarta menyediakan aneka macam cinderamata khas Jogja. Perburuan cinderamata sambil berjalan kaki di bahu jalan tempat mangkalnya ratusan pedagang kaki lima menghadirkan suasana nan romantis. Semua ada disini, mulai dari produk kerajinan lokal seperti batik, hiasan rotan, wayang kulit, kerajinan bambu (gantungan kunci, lampu hias dan lain sebagainya) juga blangkon (topi khas Jawa/Jogja) serta barang-barang perak, hingga pedagang yang menjual pernak pernik umum yang banyak ditemui di tempat perdagangan lain.
Sarapan di Bringharjo
Bila sudah cukup puas menyusuri Malioboro, lesehan Malioboro yang mulai buka menjelang petang dapat dimanfaatkan melepas lelah sambil menikmati makanan khas Jogja Gudeg. Bagi yang ingin memanjakan mulut dengan menu lain, juga ada burung dara goreng/bakar, pecel lele, sea food, masakan Padang dan aneka makan khas lainnya. Sambil menikmati makanan, pengamen jalanan akan menghibur dengan lagu-lagu hits atau tembang kenangan.
Halte Malioboro
Banyak cara untuk mencapai Malioboro, para wisatawan dapat naik bus; bus kota (menggunakan jalur 4) dan bus Transjogja (trayek 3A dan 3B). Semua jenis bus ini dapat ditemui di Terminal Pusat Giwangan atau halte-halte bus yang ada di seputar Jogja. Tarif bus kota saat ini Rp 2.000, sedangkan untuk bus Trans Jogja sebesar Rp 3.000.

2. Kraton 

Keraton Yogyakarta
Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama Kraton Yogyakarta merupakan pusat dari museum hidup kebudayaan Jawa yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak hanya menjadi tempat tinggal raja dan keluarganya semata, Kraton juga menjadi kiblat perkembangan budaya Jawa, sekaligus penjaga nyala kebudayaan tersebut. 

Di tempat ini wisatawan dapat belajar dan melihat secara langsung bagaimana budaya Jawa terus hidup serta dilestarikan. Kraton Yogyakarta dibangun oleh Pangeran Mangkubumi pada tahun 1755, beberapa bulan setelah penandatanganan Perjanjian Giyanti. Dipilihnya Hutan Beringin sebagai tempat berdirinya kraton dikarenakan tanah tersebut diapit dua sungai sehingga dianggap baik dan terlindung dari kemungkinan banjir. Meski sudah berusia ratusan tahun dan sempat rusak akibat gempa besar pada tahun 1867, bangunan Kraton Yogyakarta tetap berdiri dengan kokoh dan terawat dengan baik.  Harga tiket masuk  Rp. 5000 Per Orang.



3. Taman Sari

Satu dari sekian banyak tempat wisata sejarah yang ada di Yogyakarta adalah Istana Air Taman Sari Yogyakarta yang terletak di Jalan Taman, Yogyakarta. Taman Sari terletak sangat dekat dengan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan hanya memerlukan waktu tempuh sekitar 15 menit dari alun-alun utara keraton. Tempat ini dulunya merupakan tempat rekreasi bagi keluarga kerajaan sekaligus sebagai benteng pertahanan yang dibangun pada tahun 1758-1765 oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Sekarang, Istana Air Taman Sari merupakan salah satu cagar budaya di Yogyakarta yang telah menjadi tempat wisata populer di kota ini.
Bangunan yang mempunyai luas awal 10 hektar ini mempunyai 57 bangunan, yang terdiri dari kompleks kolam pemandian, danau buatan, pulau buatan, jembatan gantung, kanal air, taman, lorong bawah tanah, serta beberapa gedung dengan arsitektur Eropa, China, Jawa, Hindu, Buddha, dan Islam. Pembangunan Istana Air Taman Sari ini dibiayai oleh Tumenggung Prawirosentiko, yang merupakan Bupati Madiun dan menggunakan jasa Demang Tegis, seorang arsitek dari Portugis. Saat ini, luas Istana Air Taman Sari sudah berkurang drastis karena beberapa kompleksnya telah dijadikan pemukiman penduduk. Harga Tiket Rp. 5000 Per Oran.

4. Candi Prambanan dan Istana Ratu Boko

Candi Prambanan adalah salah satu kompleks candi yang terkenal di Indonesia dan ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan dunia pada tahun 1991 selain Candi Borobudur. Tidak sama dengan Candi Borobudur yang merupakan candi Buddha, Candi Prambanan adalah sebuah kompleks candi Hindu.

Awal berdirinya kompleks Candi Prambanan memiliki dua kisah yaitu cerita rakyat mengenai Roro Jonggrang dan sejarah dibangunnya candi ini pada masa kerajaan Hindu di Jawa yang diperoleh dari hasil penelitian para ahli.

Candi Prambanan dikenal juga sebagai Candi Roro Jonggrang. Cerita rakyat ini bermula dari Roro Jonggrang, putri kerajaan yang kecantikannya tak diragukan lagi. Banyak pemuda yang datang dengan maksud melamar sang putri, termasuk Bandung Bondowoso. Meskipun Bandung Bondowoso terkenal sakti dan kuat, namun Roro Jonggrang tidak menyukainya. Setelah berpikir lama, akhirnya Roro Jonggrang mengatakan bersedia menjadi istrinya, namun Bandung Bondowoso harus bisa membangun 1.000 candi dalam waktu semalam. Karena sangat yakin dengan kekuatan yang dimilikinya, pemuda itu menyanggupinya.
Dengan bantuan jin Bandung Bondowoso telah berhasil membangun 999 candi. Roro Jonggrang merasa takut, sehingga muncul ide untuk menumbuk padi yang akan membuat ayam berkokok. Ketika mendengar ayam telah berkokok sementara jumlah candi yang dibangun belum mencapai target, Bandung Bondowoso menjadi bingung dan marah saat tahu itu semua hanya tipuan Roro Jonggrang yang bertujuan untuk menggagalkan usahanya. Akhirnya, Bandung Bondowoso pun mengutuk sang putri menjadi sebuah candi untuk melengkapi jumlah candi yang dimintanya. Candi Dewa Siwa yang merupakan candi induk itulah yang dipercaya sebagai perwujudan Roro Jonggrang setelah dikutuk.

Istana Ratu Boko

Istana Ratu Boko adalah sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara (berarti biara di bukit yang penuh kedamaian) ini didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Berada di istana ini, anda bisa merasakan kedamaian sekaligus melihat pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi.
Istana ini terletak di 196 meter di atas permukaan laut. Areal istana seluas 250.000 m2 terbagi menjadi empat, yaitu tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, Candi Pembakaran, kolam, batu berumpak, dan Paseban. Sementara, bagian tenggara meliputi Pendopo, Balai-Balai, 3 candi, kolam, dan kompleks Keputren. Kompleks gua, Stupa Budha, dan kolam terdapat di bagian timur. Sedangkan bagian barat hanya terdiri atas perbukitan.
Bila masuk dari pintu gerbang istana, anda akan langsung menuju ke bagian tengah. Dua buah gapura tinggi akan menyambut anda. Gapura pertama memiliki 3 pintu sementara gapura kedua memiliki 5 pintu. Bila anda cermat, pada gapura pertama akan ditemukan tulisan 'Panabwara'. Kata itu, berdasarkan prasasti Wanua Tengah III, dituliskan oleh Rakai Panabwara, (keturunan Rakai Panangkaran) yang mengambil alih istana. Tujuan penulisan namanya adalah untuk melegitimasi kekuasaan, memberi 'kekuatan' sehingga lebih agung dan memberi tanda bahwa bangunan itu adalah bangunan utama.

5. Pantai Kukup dan Pantai Indrayanti
 Pantai Kukup









Pantai Indriyanti






luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com